Selasa, 19 Oktober 2010

mY birth Place’s


Oke, kita mulai aja dari kota tempat gw dilahirkan…
Namanya adalah MUNTOK, persisnya gw nggak tau kapan dimulainya kehidupan dikota ini, selama ditanah seberang gw nggak pernah menyebutnya dengan sebutan kota, buat gw is still village. Menurut sumber-sumber yang gw baca katanya MUNTOK adalah  kota tua yang berdiri sejak berabad silam. Penjajah Belanda-lah yang membangun daerah itu, sekaligus menjadikannya sebagai kota pelabuhan.
Melalui pelabuhan ini, hasil alam terutama lada putih Bangka yang begitu terkenal diangkut kapal-kapal Belanda menuju ke daratan Eropa. Melalui Pelabuhan MUNTOK ini pula timah yang digali dari bumi Bangka dikirim ke negara penjajah.
Bekas kejayaan MUNTOK-sekaligus kebesaran penjajah Belanda-sampai kini masih jelas terlihat di kota ini. Banyak gedung tua yang dengan mudah ditemui di seantero kota pantai dan perbukitan tersebut.
Dua di antara ratusan gedung tua yang masih kokoh berdiri bahkan memiliki nilai sejarah yang amat tinggi bagi negara ini. Dua gedung tua itu adalah Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam, gedung tersebut pernah dijadikan tempat tinggal atau pengasingan pendiri negara ini.
Bung Karno bersama Bung Hatta dan sejumlah pemimpin Republik pernah menempati dua bangunan bersejarah itu saat dibuang Belanda pada Februari 1949. Bangunan bersejarah itu adalah Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam Bung Karno dan Bung Hatta saat dibuang menempati Pesanggrahan Menumbing yang terletak di tengah hutan perawan di atas Bukit Menumbing. H Agus Salim dan Mr Mohammad Roem menempati Wisma Ranggam.

    
                                                      Ini gambar di pesanggrahan menumbing        




                                                             ini gambar wisma ranggam



Di MUNTOK, wisatawan dapat pula menikmati kemegahan bangunan tua yang masih kokoh, mercu suar Tanjung Kalian yang dibangun tahun 1862. Dari puncak bangunan itu, pengunjung bisa menyaksikan seantero MUNTOK dan sekitarnya.
Ini gambar mercu suar di pantai tanjung kalian.. yang katanya dibangun tahun 1862 oleh VOC..

Namun, sayang, MUNTOK pun seperti kota tua yang terlupakan. Kota kecamatan itu tetap belum menjadi daerah tujuan wisata, baik bagi wisatawan luar daerah maupun mancanegara. MUNTOK baru dinikmati oleh sebagian kecil warga setempat dan daerah lain di Pulau Bangka.
Wisatawan lokal itu umumnya juga hanya menikmati Pantai Tanjung Kelian dan mercu suarnya, serta Bukit Menumbing. Karena belum dikelola menjadi daerah tujuan wisata, menyebabkan MUNTOK tidak bisa berkembang sebagaimana mestinya.
Untuk Sejumlah kendala menghadang perkembangan MUNTOK. Salah satu hambatan utama adalah sulitnya transportasi di daerah itu. Agar bisa ke Bukit Menumbing, misalnya, alat transportasi yang bisa digunakan hanya dengan mobil atau sepeda motor sewaan, namun biayanya relatif mahal.
Para tukang ojek sepeda motor, misalnya, memasang tarif Rp 50.000-Rp 75.000 sekali jalan. Sementara mobil sewaan memasang tarif Rp 250.000. Mahalnya biaya disebabkan medan yang berat harus dilalui jika hendak ke Menumbing.
Jalan menanjak yang lebarnya hanya dua meter menjadi alasan mahalnya tarif. Belum lagi perjalanan menuju Menumbing yang harus melalui hutan perawan sejauh lima kilometer. “Saya tidak berani mengantar ke sana,” ujar Sarif, salah seorang tukang ojek sepeda motor ketika diajak ke Menumbing.
Di perbukitan dengan ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut tersebut pengunjung bisa melihat-lihat kamar tempat Bung Karno dan Bung Hatta serta salah satu mobil yang mereka pakai saat diasingkan Belanda di daerah itu.
Pesanggrahan tempat pembuangan Bung Karno dan Bung Hatta itu sejak beberapa tahun lalu telah diubah menjadi hotel dengan nama Jati Menumbing. Dari atas perbukitan ini, Kota MUNTOK, Pelabuhan MUNTOK, dan Selat Bangka terlihat dengan jelas.
Di MUNTOK juga terdapat Wisma Ranggam yang saat ini telah dipugar. Gedung tua itu juga pernah menjadi tempat tinggal Bung Karno saat berada dalam pengasingan di MUNTOK.
Keindahan MUNTOK tidak hanya itu. Berjalan-jalan di dalam kota kecil itu tidak ubahnya berjalan-jalan di kota tua. Di mana-mana terdapat gedung tua, baik yang masih terawat karena dihuni maupun yang sudah rusak berat karena dibiarkan telantar.
berikut gambar2 yang gw ambil dari berbagai sumber yang telah bersusah payah membuatnya..
ya meskipun disebut mafia, nggak ada niat lain.. hanya ingin Pulau Bangka ini dikenal dunia.. I hope..


Ini gambar mercu suar di pantai tanjung kalian.. yang katanya dibangun tahun 1862 oleh VOC..